masih tersisa genangan air yang merayu
menitipkan salam dari langit sendu
membasahi jalan kecil tak berbatu
dan mulai kutapaki jalan itu
masihkah kau ada disana?
ku alihkan pandangan melihat langit malam
meramal angan, memastikan kelam
apakah kebenaran adalah kebenaran
ataukah aku yang telah salah menafsirkan
tapi tetap kutapaki jalan itu
masihkah kau ada disana?
Diujung jalan...
akupun melihat kenyataannya
apa yang sebenarnya ada di balik sana
sesuatu yang bersembunyi, dan siap menerkam asa
yang membuatku miskin akan pilihan
memaksaku tetap memastikan kelam
akupun ragu...
masihkah kau tetap disana?
Malampun semakin larut
tak satupun puisi terlahir
tak satupun majas yang hadir
ya sudah, aku tetap miskin akan pilihan
saatnya merayakan kesendirian...
“Untuk apa kita bersuara?
Jika seluruh kata dimaknai berbeda"
Klise...
tapi tenanglah, aku nyata...
by : Red Renjer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar