Senin, 04 Maret 2013

Pelangi Hitam

Tak pernah terpikir oleku
tuk menari di ujung sejadah,
mencari jawaban atas segala resah
dipenghujung malam berteman lelah

Tak pernah terniat olehku
tuk mengukir bayangmu di malam gelap,
dengan seuntai sinar yang gemerlap
percikkan iri pada malam indah tanpa ratap

Teringat samar kata-kata indahnya
membuat otakku menjadi ragu, tuk pahami arti nadanya
semakin pengaruhi jiwaku, tuk membenci iramanya

Dibalik suara indahnya, mereka menghina..
semakin beratkan beban yang kutahan
semakin benamkan hasrat yang kusimpan

















Dibalik tarian indahnya, mereka menjauh
tinggalkan bunga yang tlah kutanami
hitamkan pelangi yang tlah kuwarnai

Jika aku mengikuti, akankah itu berarti?
Jika aku mengiyakan. akankah itu terkabulkan?

Satu hal yang bisa kupahami...
Aku tak tahu tentang masa depan
Tapi aku mengerti apa itu harapan…

by : Red Renjer

Bunga

Dari sudut ini kuperhatikan...
Setiap lelah yang kau telan, mengisi nadi dengan kehampaan
Langkah peluh yang kau tempuh, buatmu terlihat semakin rapuh
Jeritan hati yang kau tahan, sematkan luka dalam angan

Dari sudut ini kuperhatikan...
Senyum indah yang kau pancarkan, seringkali hanyalah keterpaksaan
Tawa riang yang kau goreskan, mengharu biru di atas lautan
Rasa gundah yang kau sembunyikan, semakin buatku menjadi awam




















Cahaya merobek kegelapan dengan angkuhnya
Musnahkan kelam tanpa rasa iba
Menyayat hitam tanpa kata

Ingin ku basuh tangis dalam tawamu
Ingin ku hapus hujan dalam batinmu
Ingin ku renggut resah dalam jiwamu
Tapi ku tak bisa, ku hanya pecundang yang diam tanpa kata,
hanya mampu sampaikan lewat huruf-huruf tanpa makna

Jika aku menjadi awan,
akan kah ku dapat meneduhkanmu?
atau malah semakin membasahimu?

Dari sudut ini kuteriakkan...
Wahai bunga!
mekarlah dengan indah!

by : Red Renjer