Menatap langit yang tak lagi biru,
aku meracau ribuan ragu
dalam otakku yang terkekang rindu...
Menginjak tanah yang nyaris goyah,
aku menyimpan ribuan resah
menunggu badai yang tak pernah musnah...
sedih rasanya melihatnya terjun bebas..
jutaan armada yang meluncur tanpa ragu
sama sekali tak mewakili pradugaku...
sedih rasanya mendengarnya bergemuruh..
sama sekali tak mewakili perasaanku...
maafkan aku yang telah membasahimu,
ciptakan dingin, di musim semimu
Hujan....
kuharap kau selalu menjaganya, menemaninya..
meskipun langit tak punya juru bicara..
by : Red Renjer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar